News Update :

IPA: No More Deal, Junk WTO Dukung India dengan Semangat Dasa Sila Bandung

Minggu, 15 Desember 2013


Nusa Dua, 6 Desember 2013. Jelang berakhirnya sidang WTO kebuntuan negosiasi tentang Paket Bali masih berlanjut. Dimotori India dan sejumlah negara Afrika masih mempersoalkan isu tentang kemudahan perdagangan ( trade fasilitation) isu-isu pertanian dan pembangunan bagi negara-negara kurang berkembang ( LDCs).

Kebuntuan ini disambut baik oleh masyarakat sipil yang tergabung dalam Indonesia People Alliance yang tengah juga melakukan kegiatan di PGC. Ahmad SH juru bicara IPA menyatakan bahwa kebuntuan ini membuktikan tarik menarik kepentingan nasional masing-masing negara yang semakin kuat. “Ini bicara soal kedaulatan, menyediakan dan memenuhi pangan untuk dalam negeri adalah bentuk perlawana terhadap agenda liberalisasi WTO. Jelas dengan ini membuktikan bahwa tidak ada yang dapat dipertahankan, oleh karenanya sejalan dengan tuntutan IPA bahwa WTO harus di bubarkan”. Tambah Ahmad
Dalam konferensi pers pagi ini, dijelaskan bahwa kebuntuan dalam negosiasi ini memungkinkan perundingan akan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Irhash Ahmady dari Wahana LIngkungan Hidup Indonesia yang juga anggota IPA menyatakan bahwa apa yang dilakukan India merupakan konsep dari perdagangan yang mengabdi kepada rakyat. Memberikan jaminan dan perlindungan negara terhadap rakyatnya. Hal ini sungguh berbeda dengan Gita W sebagai ketua delegasi Indonesia, upaya lobi kepada India yang dilakukan adalah tindakan yang memalukan bangsa dan rakyat Indonesia. “ Indonesia semestinya mengikuti langka India dan menjadi bagian dari negara berkembang menghadapi tekanan negara Utara khususnya Amerika, ini malah jadi pelobby AS terhadap India untuk dapat menyepakati Paket Bali” tandasnya.
Indonesia People Alliance yang juga sedang mengadakan kegiatan di People Global Camp /PGC menyambut kebuntuan ini dengan menyerukan tekanan dan aksi massa di seluruh daerah di Indonesia. Khusus bagi wilayah yang memiliki kantor perwakilan negara maju di Indonesia akan dikepung oleh massa dan menuntut pembubaran WTO. Rudi HB Daman sebagai Steering Comitte PGC IPA yang juga Ketua Gabungan Serikat Buruh Independen/GSBI menyatakan, momentum ini juga menjadi jalan persatuan bagi rakyat dunia untuk melawan agenda Libelasasi dan harus menolak Paket Bali sebagai jalan keluar krisis ekonomi di Negara Maju terutama AS. “Tidak ada lagi negosiasi dalam WTO, Hentikan Lobi yang dilakukan delegasi Indonesia kepada India dan bangun solidaritas antar negara berkembang dengan semangat Dasa Sila Bandung”, tandas Rudi.
Pada hari terakhir kegiatan PGC di Bali, IPA sendiri melaksanakan kegiatan aksi massa di depan Konjen AS, diperkirakan lebih dari 1000 massa akan menduduki konjen AS di Bali, Medan, Jakarta, Makasar sedangkan aksi lain juga berlangsung di 34 Kota/Kabupaten di Indonesia.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright wartamassa 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.