Senin, 2 Desember 2013, 13:11
VIVAnews -
Setidaknya 17 organisasi perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi
Selatan,Senin 2 Desember 2013, berunjukrasa menolak penyelenggaraan
forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Forum konferensi tingkat
menteri ini akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 3 - 6 Desember 2013.
Dalam aksi yang digelar di bawah jembatan layang perempatan Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Andi Pangerang Pettarani itu mereka menuntut pembubaran segala bentuk kerjasama WTO.
"Hentikan juga liberalisasi pertanian, pendidikan, dan kesehatan," kata Ferdy, salah orator aksi itu.
Mahasiswa juga meminta pelaksanaan reformasi agraria sejati, serta penghapusan upah murah bagi para buruh.
Unjuk rasa ini juga disertai dengan aksi teatrikal yang menggambarkan kehadiran WTO tidak pernah membawa kebaikan Indonesia, bahkan mempersulit rakyat kecil.
"Kami meminta agar penyelenggaraan WTO segera diberhentikan karena berdampak buruk bagi rakyat," kata Ferdy.
Kendati digelar beberapa kelompok mahasiswa, aksi ini berlangsung damai dan tertib. Mereka hanya mendapat pengawalan ketat dari sejumlah aparat kepolisian.
Sebagaimana luas
diberitakan bahwa pemerintah berambisi meningkatkan perdagangan di
sektor perikanan melalui kerja sama perdagangan internasional WTO. Dalam
forum pertemuan antar menteri perdagangan di Bali, Indonesia akan
menonjolkan produk ikan tuna.Dalam aksi yang digelar di bawah jembatan layang perempatan Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Andi Pangerang Pettarani itu mereka menuntut pembubaran segala bentuk kerjasama WTO.
"Hentikan juga liberalisasi pertanian, pendidikan, dan kesehatan," kata Ferdy, salah orator aksi itu.
Mahasiswa juga meminta pelaksanaan reformasi agraria sejati, serta penghapusan upah murah bagi para buruh.
Unjuk rasa ini juga disertai dengan aksi teatrikal yang menggambarkan kehadiran WTO tidak pernah membawa kebaikan Indonesia, bahkan mempersulit rakyat kecil.
"Kami meminta agar penyelenggaraan WTO segera diberhentikan karena berdampak buruk bagi rakyat," kata Ferdy.
Kendati digelar beberapa kelompok mahasiswa, aksi ini berlangsung damai dan tertib. Mereka hanya mendapat pengawalan ketat dari sejumlah aparat kepolisian.
"Ikan tuna yang paling banyak dibutuhkan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo.
Sharif mengatakan, sektor perdagangan produk perikanan tidak mengalami kendala yang berarti akibat krisis. Selain itu, menurut dia, negara-negara di dunia masih kekurangan pangan, terutama sektor perikanan.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/463084-17-organisasi-mahasiswa-makassar-demo-tolak-wto
0 komentar:
Posting Komentar